Toilet menjadi salah satu indikator kebersihan seseorang atau sebuah keluarga. Jika ingin mengetahui orang tertentu bersih atau jorok, tengok saja bagaimana toilet di rumahnya. Nah, bagaimana toilet di rumah Anda?
Menurut Ketua Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari sebuah toilet.
Semuanya berawal dari desain. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mendesain toilet di rumah. Ukuran minimal toilet rumah, yaitu 1,2 meter x 2 meter. "Ukuran ini membuat orang di dalamnya bergerak bebas. Sikut kedua tangan tidak terbentur ke mana-mana," ujar lulusan Studi Interior Architecture di Pratt Institue New York ini.
Pintu kamar mandi harus bisa dibuka penuh. Hindari membuka pintu terbentur bak atau ember sehingga tidak leluasa bergerak. Untuk menghindari terjadi sesuatu di dalam toilet-orang yang masuk pingsan atau sakit-sebaiknya pintu terbuka keluar.
Jarak antara antara toilet dan westafel tidak boleh terlalu dekat, sekitar satu meter. Toilet pun harus memiliki ventilasi sehingga udara tak terperangkap di dalam toilet. Ventilasi harus diarahkan dari toilet ke luar ke ruangan, bukan ke dalam ruangan lain. Bila toilet berada di bagian tengah rumah, banyak orang memasang exhaust fan untuk mengeluarkan udara di dalam toilet.
Toilet perlu pencahayaan yang baik. Yang sangat penting harus cukup air bersih. Air tersebut baik untuk menggelontor pembuangan maupun mencuci tangan.
Di pasaran ada toilet duduk dan jongkok. Pilihan ini disesuaikan dengan kebiasaan si pemakai. Toilet jongkok lebih baik karena lebih bebas. Akan tetapi, bagi yang sudah sepuh kesulitan untuk bangun. Dengan demikian, pada dinding perlu dipasang pegangan dari baja antikarat. Namun, ada juga yang lebih nyaman menggunakan toilet duduk.
Untuk pintu dan kaca, pilihlah yang berkualitas. Kualitas akan memberi kepuasan. Misalnya, pintu tak mudah jebol atau dimakan rayap dan kaca tak mudah pecah.
Keramik dinding, pilihlah yang berpermukaan halus. Dengan begitu, dinding akan mudah dibersihkan. Sementara untuk lantainya, pilihlah yang memiliki permukaan kasar sehingga tak mudah terpeleset. Hindari pemilihan warna suram untuk menghindari kesan kotor dan gelap.
Jangan abaikan kemiringan lantai, minimum dua persen. Tujuannya agar air mudah mengalir ke pembuangan sehingga tak membuat genangan.
"Toilet yang bersih adalah yang kering dan sehat," tutur Naning. Apalagi, Indonesia sebagai negara tropis kondisi toilet harus benar-benar kering. Genangan air sedikit saja membuat toilet menjadi lembap, mengundang dan menyebarkan bibit penyakit.
Naning menambahkan, kesalahan membersihkan toilet dengan menuangkan karbol. Bahan ini tidak hanya baunya menyengat, tetapi menyebabkan bakteri yang ada di septic tank ikut mati. Hal ini dapat juga merusak air tanah.
Letakkan pewangi atau tanaman ruang di sudut Toilet akan memberikan suasana segar.
Perlu diperhatikan bahwa toilet yang bersih belum tentu higienis. Ketika disiram air, dibersihkan dengan sabun, atau pembersih biasa, kotorannya hilang toilet pun menjadi bersih. Namun, lanjut Nanang, belum tentu kuman-kumannya mati semua. Sebab, banyak kuman yang bersumber dari kamar mandi tidak mati sekadar disiram air atau sabun biasa.
Idealnya membersihkan toilet minimal sehari sekali, namun bisa juga tiga hingga empat kali agar kuman tidak berkembang biak. Untuk pembersihnya, ujar Nanang, pilih yang mengandung sodium hypochlorite, yang efektif membunuh kuman dan bibit penyakit. Bahan ini juga aman di tangan dan tidak merusak permukaan toilet-porselen lantai, keramik. Pilih pula pembersih yang mengandung pewangi alami. Suasana ini membuat nyaman selama melakukan aktivitas di toilet.
Selain toilet perhatikan pula kebersihan keran air, westafel, pegangan pintu, hingga sudut-sudut tersembunyi. Bisa juga menggunakan pengharum ruangan untuk mengusir bau tidak sedap di kamar mandi.
Berikut adalah langkah-langkah membersihkan toilet yang benar, yaitu:
- Gunakan sarung tangan, lalu tuangkan cairan pembersih di sekitar kloset.
- Tunggu beberapa bahan bekerja efektif.
- Sikat bagian kloset sampai merata.
- Siram dengan air.
- Tutup kloset agar tidak menyebarkan kuman penyakit.